Minggu, 11 Nov 2007

Hari ini saya mengawali perjalanan di wilayah Kalimantan Timur. Tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan pukul 12.30 WITA. Tidak sempat istirahat, kami (saya dan asisten) langsung dijemput teman-teman penyelenggara dengan sebuah minibus untuk langsung menuju daerah lokasi kelas pertama, yaitu Kabupaten Pasir, sebuah Kabupaten di Kaltim bagian Selatan dengan ibukotanya bernama Tanah Grogot, atau lebih mudah disebut Grogot.
Untuk menuju ke Grogot, kami harus melewati sebuah teluk kecil dengan menggunakan sebuah ferry. Saya menikmati benar perjalanan di atas air ini, bukan hanya karena airnya yang tenang tanpa gelombang, tapi juga bisa menikmati pemandangan Balikpapan dari laut. Tanpa dari jauh tangki-tangki raksasa lengkap dengan cerobong apinya milik Pertamina. Di tengah perjalanan kami juga melewati sebuah tongkang besar yang berisi gundukan2 tanah, tadinya saya pikir itu adalah gundukan pasir, ternyata gundukan itu adalah batu bara hasil olahan.


Setelah kurang lebih satu jam perjalanan menggunakan ferry tersebut, kami mendarat di daerah yang bernama Penajam Pasir Utara (PPU) lebih dikenal dengan Penajam. Dari sini perjalanan darat di mulai menuju Grogot. Sepanjang perjalanan saya dibuat terkesan dengan jalannya yang relatif lurus dan rata, sedikit sekali tikungan dan tanjakan/turunan. Karena jumlah kendaraan yang melewati jalan ini relatif sedikit, maka pengemudi mobil kamipun mengendarainya dengan kecepatan di atas 80 km/jam, serasa berjalan di tol, hanya saja dua arah, sehingga kadang-kadang rada ngeri juga bila sedang berselisihan dengan kendaraan dari arah berlawanan yang sama-sama berkecepatan tinggi.
Dibutuhkan waktu kurang lebih tiga jam perjalanan dari Penajam untuk sampai Grogot. Kami tiba di Grogot pas Magrib, kami menginap di hotel Bumi Pasir.
Malamnya, kami mencari makan malam di kawasan rumah makan sepanjang pinggir sungai Kandelo.
Kota Grogot terhitung kecil dan sepi (setidaknya pada pukul 19 WITA). Di tengah kota ada sebuah mal (Kandelo Plaza), sebuah bangunan dua lantai dengan kios-kios kecil (bukan supermarket). Yang menarik adalah, meski kota ini kecil tapi memiliki sebuah Masjid Raya yang sangat besar dan megah.

Senin, 12 Nov 2007.

Setelah menyelesaikan materi di kelas pukul 16.30. Kamipun balik ke hotel dan langsung chek out. Kurang lebih pukul 17.10 kami berangkat menuju Balikpapan. Berbeda dengan perjalanan kemarin, malam ini perjalanan memberikan sensasi tersendiri, karena kami menembus kegelapan, cahaya hanya berasal dari lampu mobil, sementara di kiri dan kanan gelap dan pekat (serasa di film horor…). Karena fisik dalam keadaan lelah (maklum seharian berdiri di kelas), setengah perjalanan saya lalui dengan tertidur, sehingga tidak terasa selama seperti berangkatnya kemarin.
Ketika menyebrangi teluk, kami disuguhi pemandangan Balikpapan di waktu malam yang cukup indah.

2 comments:

  1. Selamat Malam, Assalamu'alaikum, Pak Yusef.

    Senang bisa mengenal Pak Yusef yang diklaim oleh sebuah blog sebagai duplikatnya Joe Vitale.

    Saya juga sangat nge-fans dengan Joe Vitale tersebut, Pak. Bahkan saya sudah menganggap beliau sebagai guru virtual saya.

    Dengar-dengar di komunitas Pak Yusef pernah di adakan acara nonton bareng "The Secret" ya.

    Wah sayang, saya tidak mengetahui acara tersebut pak.

    Saya pengen banget nonton materi pendidikan itu, dan kalau bisa memiliki salinannya.

    Kira-kira Pak Yusef punya solusinya tidak?

    Salam

    Rian Ahmad

     
  2. assalamu'alikum
    pak yusef,
    nie bunga,pak giman kabarnya baik2 aja kan.pak bunga maw minta maaf ma bapak coz waktu kemarin bunga ga bisa ikut acara bapak.and maksih wat kaset y pak?
    pak bunga pengen belajar banyak about kepribadian seseorang kira2 boleh g y?