APA

Ketika kesadaran setengah hilang
Tak jelas mana erangan jiwa atau raga
Tangan bergetar
Mata menatap nanar
Jiwa berontak bangkit
Sementara raga terkulai tak berdaya
Semua mata menatap iba
Tapi tak faham apa yang diminta

Duhai Allah penguasa jiwa
Kau nampakkan keMahaanMu
Kami tak kuasa menolak kehendakMu
Betapa ingin kurengkuh segala kesakitan itu
Betapa ingin kurebut segala penderitaan itu
Agar ia terbebas dari erangan dan kesakitan

Duhai Allah penguasa raga
Engkau Maha tahu atas segala yang kau timpakan padanya
Jadikan segala deritanya sebagai pembersih segala kekeliruannya
Jadikan segala sakitnya sebagai pencuci segala kotorannya
Jadikan semuanya sebagai pendekat jarak ia denganMu

Bogor, 27 Desember 2007

Itulah catatan terakhir saya menyaksikan kesakitan dan penderitaan Ayah saya
Dalam ketidakberdayaan kami sekeluarga untuk membantu menghilangkan segala kesakitannya, kami hanya bisa menatap iba seraya pasrah kepada Allah...

Setelah lebih dari setahun ia dicekam oleh rasa sakit pada jantungnya,
Akhirnya... Minggu, 25 Februari 2007, pukul 02.55 dini hari, ia dijemputNya...

Semoga...
Allah mengampuni segala kealfaannya...
Allah menerima segala amal baiknya...
Allah menempatkannya di tempat yang mulia...
Amiin...