KONGBENG
Dari Sangatta, kami melanjutkan perjalanan menuju sebuah Kecamatan yang terletak paling Utara dari wilayah Kutai Timur, yaitu Kecamatan Kongbeng.
Ketika saya mendapat penawaran tugas di wilayah Kaltim ini, yang pertama kali saya lakukan adalah membeli peta wilayah Kalimantan Timur, lalu saya menelusuri letak kota-kota yang akan saya kunjungi. Nah di antara sembilan kota yang akan saya datangi, hanya satu yang tidak tercantum dalam peta, yaitu Kongbeng ini. Akhirnya saya telusuri melalui search engine di internet dengan menggunakan kata kunci Kongbeng. Ternyata hasilnya minim sekali, hanya keterangan yang menyatakan bahwa Kongbeng ini adalah salah satu Kecamatan yang termasuk wilayah Kutai Timur.
Ternyata Kecamatan ini adalah hasil pemekaran dari Kecamatan Muara Wahau, itu sebabnya di peta hanya ada keterangan tentang Muara Wahau.
Untuk sampai di Kecamatan Kongbeng, diperlukan perjalanan selama kurang lebih empat jam dari Sangatta. Secara umum kondisi jalan antara Sangatta – Kongbeng bisa disebut mulus, namun di beberapa tempat terjadi amblas pada sebagian atau seluruh permukaan jalan, sehingga pada titik-titik tersebut jalannya nyaris putus, sehingga harus disambung dengan jembatan-jembatan darurat. Cukup mengerikan memang... selain karena di pinggir kiri kanannya adalah jurang, juga mengingat titik-titik itu adanya di tengah hutan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana beratnya perjalanan di waktu hujan atau malam hari...
Sesampainya di Kongbeng, kami beristirahat dan menginap di sebuah penginapan yang cukup asri, dimana dindingnya seluruhnya ditutupi kayu. Meski air di kamar mandinya berwarna kekuning-kuningan, tapi fasilitas dalam kamarnya cukup lengkap dimana ada AC dan TV dengan saluran internasional (maklum menggunakan parabola). Tapi jangan kaget... semua fasilitas itu hanya bisa digunakan malam hari saja, karena mulai dari jam 7 pagi sampai jam 17 sore listriknya padam karena mengalami pergiliran aliran (keadaan ini menjadi salah satu ciri khas dari beberapa kota di Kaltim).
Meski termasuk kota kecil (hanya ibukota Kecamatan), di sini terdapat beberapa penginapan, karena di wilayah sekitarnya terdapat selain penambangan Batubara, juga terdapat banyak perkebunan kelapa sawit, sehingga setiap harinya selalu saja ada orang yang turun gunung atau naik gunung, nah penginapan ini menjadi tempat transit bagi mereka.
Hal lain yang menjadikan daerah ini istimewa adalah karena di daerah ini ada sebuah desa yang bernama Miau Baru, yaitu sebuah desa yang masih tetap memperlakukan tradisi budaya dayak dalam kehidupan keseharian mereka, seperti berladang dan mencari ikan untuk kelangsungan hidup mereka.
Ketika rombongan kami memasuki wilayah desa ini, saya dibuat takjub, karena keadaannya jauh dari yang saya bayangkan sebelumnya.
Desa ini begitu asri, dimana permukimannya sangat tertata dengan baik lengkap dengan blok-blok rumah seperti pada komplek permukiman di kota-kota besar, hanya saja jalan-jalan dan gang-gang yang memisahkan rumah-rumah itu masih terbuat dari tanah dan rumahnya berbentuk panggung. Di setiap kolong rumah tersebut tersimpan kayu-kayu yang tertata dengan rapi sebagai bahan persediaan bahan bakar keluarga mereka.
Di tengah perkampungan itu, terdapat lumbung/gudang desa, juga ada sebuah bangunan panggung yang sangat besar yang disebut rumah panjang yang berfungsi sebagai tempat pertemuan atau acara-acara di antara mereka, di sekitar rumah panjang itu terdapat beberapa patung yang menggambarkan budaya mereka, sebagian malah berbentuk tiang yang menjulang tinggi.
Ciri khas dari penduduknya antara lain adalah memanjangnya ujung telinga para perempuan (terutama yang sudah tua) lengkap dengan anting-antingnya yang menyerupai gelang besar.
Hal lain yang menarik di desa ini adalah, di seberang perkampungan ini, dibatasi oleh sebuah sungai yang cukup besar, terdapat sebuah kawasan peternakan milik warga desa ini, dimana di sana berkeliaran dengan bebas banyak sekali babi-babi hutan.
Posted in: on Wednesday, January 02, 2008 at at 3:55 PM
Salam knl pak,kebetulan saya mengikuti seminar yang diadakan Periska dan YPPSB,salut deh buat bapak yang sudah mau berbagi ilmu.Lain kali diundang ke Sangatta lagi ya...Oya saya malah belum pernah ke Kongbeng padahal sudah 14 tahun saya tinggal di Sangatta.
Saya sudah menulis tentang seminar yang saya ikuti,cuma belum saya posting.
Salam
Duh senangnya saya dapat comment dari Ibu. Saya juga sudah singgah di blog Ibu. Saya mohon izin Ibu tuk membuat link blog Ibu di blog saya. Saya tunggu postingnya tulisan Ibu.
Salam sukses...
Apa kabar?Trimakasih kunjungannya juga, pak. Blognya udah saya link.
Salam
時尚標籤
整形
整形外科
削骨
狐臭
眼袋
開眼頭
隆乳
隆鼻
雙眼皮
果凍矽膠
韓式隆鼻
割雙眼皮
縫雙眼皮
內視鏡隆乳
豐胸
抽脂
抽脂
拉皮
整形
玻尿酸
眼袋
脂肪移植
除疤
隆乳
隆鼻
雙眼皮
果凍矽膠
電波拉皮
不孕症
人工受孕
多囊性卵巢
精蟲分離
肉毒桿菌
試管嬰兒
婦產科
SEO
排名行銷
搜尋行銷
網站排名
網路排名
網路行銷
網頁優化
自然搜尋排列
關鍵字
關鍵字行銷